Laman

01 Mei, 2009

tugas_BIOS_Muhammad Fakhrudin_13071239

I. PENDAHULUAN

BIOS, singkatan dari Basic Input Output System, dalam sistem komputer IBM PC atau kompatibelnya (komputer yang berbasis keluarga prosesor Intel x86) merujuk kepada kumpulan rutin perangkat lunak yang mampu melakukan hal-hal berikut:
1Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam proses yang disebut dengan Power On Self Test, (POST)
2Memuat dan menjalankan sistem operasi
3Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting kinerja, serta kestabilan komputer)
4Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.
BIOS menyediakan antarmuka komunikasi tingkat rendah, dan dapat mengendalikan banyak jenis perangkat keras (seperti keyboard). Karena kedekatannya dengan perangkat keras, BIOS umumnya dibuat dengan menggunakan bahasa rakitan (assembly) yang digunakan oleh mesin yang bersangkutan.
Istilah BIOS pertama kali muncul dalam sistem operasi CP/M, yang merupakan bagian dari CP/M yang dimuat pada saat proses booting dimulai yang berhadapan secara langsung dengan perangkat keras (beberapa mesin yang menjalankan CP/M memiliki Boot loader sederhana dalam ROM. Kebanyakan versi DOS memiliki sebuah berkas yang disebut "IBMBIO.COM" (IBM PC-DOS) atau "IO.SYS" (MS-DOS) yang berfungsi sama seperti halnya CP/M disk BIOS.
BIOS telah lama digunakan dalam industri PC, yakni semenjak IBM PC dirilis pada tanggal 21 Agustus 1981. Karena BIOS masih berjalan pada modus real (real-mode) yang lambat, makadesainer PC bersepakat untuk mengganti BIOS dengan yang lebih baik dari BIOS yaitu EFIditurunkan dari arsitektur IA-64 (Itanium). Rencananya, hal ini akan direalisasikan pada komputer baru pada tahun 2008.
para (Extensible Firmware Interface) yang BIOS kadang-kadang juga disebut sebagai firmware karena merupakan sebuah perangkat lunak yang disimpan dalam media penyimpanan yang bersifat hanya-baca. Hal ini benar adanya, karena memang sebelum tahun 1995, BIOS selalu disimpan dalam media penyimpanan yang tidak dapat diubah. Seiring dengan semakin kompleksnya sebuah sistem komputer , maka BIOS pun kemudian disimpan dalam EEPROM atau Flash memory yang dapat diubah oleh pengguna, sehingga dapat di-upgrade (untuk mendukung prosesor yang baru muncul, adanya bug yang mengganggu kinerja atau alasan lainnya). Meskipun demikian, proses update BIOS yang tidak benar (akibat dieksekusi secara tidak benar atau ada hal yang mengganggu saat proses upgrade dilaksanakan) dapat mengakibatkan motherboard mati mendadak, sehingga komputer pun tidak dapat digunakan karena perangkat yang mampu melakukan proses booting (BIOS) sudah tidak ada atau mengalami kerusakan.
Oleh karena itu, untuk menghindari kerusakan (korupsi) terhadap BIOS, beberapa motherboard memiliki BIOS cadangan . Selain itu, kebanyakan BIOS juga memiliki sebuah region dalam EEPROM/Flash memory yang tidak dapat di-upgrade, yang disebut sebagai "Boot Block". Boot block selalu dieksekusi pertama kali pada saat komputer dinyalakan. Kode ini dapat melakukan verifikasi terhadap BIOS, bahwa kode BIOS keseluruhan masih berada dalam keadaan baik-baik saja (dengan menggunakan metode pengecekan kesalahan seperti checksum, CRC, hash dan lainnya) sebelum mengeksekusi BIOS. Jika boot block mendeteksi bahwa BIOS ternyata rusak, maka boot block akan meminta pengguna untuk melakukan pemrograman BIOS kembali dengan menggunakan floppy disk yang berisi program flash memory programmer dan image BIOS yang sama atau lebih baik. Pembuat motherboard sering merilis update BIOS untuk menambah kemampuan produk mereka atau menghilangkan beberapa bug yang mengganggu.




II. RANGKUMAN / KRITIK

- KOMPONEN BIOS
Dalam BIOS, terdapat beberapa komponen dasar, yakni sebagai berikut:

Contoh dari CMOS Setup (Phoenix BIOS)
( Program BIOS Setup yang memungkinkan pengguna untuk mengubah konfigurasi komputertipe harddisk, disk drive, manajemen daya listrik, kinerja komputer, dll) sesuai keinginan. BIOS menyembunyikan detail-detail cara pengaksesan perangkat keras yang cukup rumit apabiladilakukan secara langsung.
Driver untuk perangkat-perangkat keras dasar, seperti video adapter, perangkat input, prosesor, dan beberapa perangkat lainnya untuk sistem operasi dasar 16-bit (dalam hal iniadalah keluarga DOS).
Program bootstraper utama yang memungkinkan komputer dapat melakukan proses booting kedalam sistem operasi yang terpasang.

A. Proses Booting

BIOS Booting adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada proses awal menyalakan komputer dimana semua register prosesor disetting kosong, dan status mikroprosesor/prosesor disetting reset. Kemudian address 0xFFFF diload di segment code (code segment) dan instruksi yang terdapat pada alamat address 0xFFFF tersebut dieksekusi. Secara umum program BIOS (Basic Input Output System), yaitu sebuah software dasar, terpanggil. Sebab memang biasanya BIOS berada pada alamat tersebut. Kemudian BIOS akanmelakukan cek terhadap semua error dalam memory, device-device yang terpasang/tersambung kepada komputer -- seperti port-port serial dan lain-lain. Inilah yang disebut dengan POST (Power-On Self Test). Setelah cek terhadap sistem tersebut selesai, makaakan mencari [Sistem Operasi], memuatnya di memori dan mengeksekusinya. Denganmelakukan perubahan dalam setup BIOS (kita dapat melakukannya dengan menekan tomboltertentu saat proses booting mulai berjalan), kita dapat menentukan agar BIOS mencari SistemOperasi ke dalam floppy disk, hard disk, CD-ROM, USB dan lain-lain, dengan urutan yang kitainginkan.
BIOS sebenarnya tidak memuat Sistem Operasi secara lengkap. Ia hanya memuat satu bagiandari code yang ada di sektor pertama (first sector, disebut juga boot sector) pada media disk yang kita tentukan tadi. Bagian/fragmen dari code Sistem Operasi tersebut sebesar 512 byte, dan 2 byte terakhir dari fragmen code tersebut haruslah 0xAA55 (disebut juga sebagai boot signature). Jika boot signature tersebut tidak ada, maka media disk dikatakan tidak bootable, dan BIOS akan mencari Sistem Operasi pada media disk berikutnya.
boot-strap loader Fragmen code yang harus berada pada boot sector tadi disebut sebagai boot-strap loader. BIOS akan memuat boot-strap loader tersebut ke dalam memory diawali pada alamat 0x7C00, kemudian menjalankan boot-strap loader tadi. Akhirnya sekarang kekuasaan berpindah kepadauntuk memuat Sistem Operasi dan melakukan setting yang diperlukan agar Sistem Operasi dapat berjalan. Rangkaian proses inilah yang dinamakan dengan booting.


Seting BIOS untuk booting dari CD ROM

Seluruh Sistem Komputer moderen telah dihasilkan dalam tahun-tahun belakangan ini, fiturnyamendukung boot dari cd, tapi mungkin juga perlu untuk mengkonfigurasi fitur boot ini pada bios atau pemilik terdahulu sistem komputer anda yang kemungkinan menonaktifkan fitur ini ataukemungkinan merubah urutan prioritas booting.
PC Ketika anda menyalakan komputer anda, periksa layar-boot untuk key setup, pada kebanyakanbaru adalah dengan memencet tombol DELETE, untuk itu pastikanlah terlebih dahulu.
Perlu menekan tombol DEL untuk masuk ke setup AmiBios ini:
gambar 1
(1st Boot Device) HARD DRIVE. sekarang anda akan melihat beberapa layar yang mirip dan pilihan BOOT kemudian memilihPrioritas Boot Perangkat (Boot Device Priority) kemudian memilih perangkat yang boot pertamaadalah CDROM dan perangkat yang boot kedua (2nd Boot Device) adalahTekanlah F10 untuk menyimpan setingan.

Pada Bios Award anda akan melihat beberpa layar yang mirip dan pilihlah tombol panah kananuntuk masuk ke setup

Sekarang pilihlah fitur Advanced Bios


dan set First Boot Device ke CDROM dan Second atau third ke HDD-0 dan tekan F10 untukmenyimpannya.


Pada beberapa Dell Systems anda dapat masuk ke Bios dengan menekan tombol F2

Sekarang pilih urutan boot (Boot Sequence) dan kemudianand pilih no 1 CD-Rom denganmenekan - + dan tekan spasi untuk mengaktifkannya.

Tekan ESC dan pilih save settings dan exit








Pada beberapa Dell Systems anda dapat masuk ke bios dengan menekan F2

Kadang-kadang anda dapat menekan F12 untuk boot sementara dari CD pada beberapa Dell Systems

Tekan F2 untuk masuk ke setup bios

dan tetapkan urutan boot ( Boot Sequence) menjadi A,CDROM,C dan tekan Esc kemudian F10 untuk menyimpannya.

Beberapa komputer memiliki pilihan untuk boot sementara dari perangkat Cd/Hdd/Floppy/Usb, Hanya dengan siaga menekan tombol F8 button untuk menampilkan Boot Menu dan sekarang pilihlah pembuat CDRom anda.

B. Power-on self test

(disk drive). Power-on Self Test (disingkat menjadi POST) adalah sekumpulan rutin-rutin khusus yang dijalankan selama proses booting komputer pribadi/PC yang disimpan di dalam ROM. Rutin-rutin ini didesain untuk melakukan pengujian terhadap kesehatan sistem komputer, apakah komponen berjalan dengan benar sebelum BIOS memulai sistem operasi. Yang dilakukannya adalah mengecek jumlah RAM, keyboard, dan perangkat media penyimpananJika sebuah kesalahan terdeteksi oleh POST, maka sistem umumnya akanmenampilkan beberapa kode kesalahan, yang dinyatakan dengan bunyi-bunyian (atau beep) yang menunjukkan letak kesalahannya. Setiap kesalahan memiliki pola bunyi beep-nya sendiri-sendiri, dan berbeda antar BIOS yang digunakan.

C. Video Graphics Adapter

VGA, singkatan dari Video Graphics Adapter, adalah standar tampilan komputer analog yang dipasarkan pertama kali oleh IBM pada tahun 1987. Walaupun standar VGA sudah tidak lagidigunakan karena sudah diganti oleh standar yang lebih baru, VGA masih diimplementasikanpada Pocket PC. VGA merupakan standar grafis terakhir yang diikuti oleh mayoritas pabrikpembuat kartu grafis komputer. Tampilan Windows sampai sekarang masih menggunakanmodus VGA karena didukung oleh banyak produsen monitor dan kartu grafis.
Istilah VGA juga sering digunakan untuk mengacu kepada resolusi layar berukuran 640×480, apa pun pembuat perangkat keras kartu grafisnya. Kartu VGA berguna untuk menerjemahkankeluaran komputer ke monitor. Untuk proses desain grafis atau bermain permainan video, diperlukan kartu grafis yang berdaya tinggi. Produsen kartu grafis yang terkenal antara lain ATIdan nVidia.
Selain itu, VGA juga dapat mengacu kepada konektor VGA 15-pin yang masih digunakan secaraluas untuk mengantarkan sinyal video analog ke monitor. Standar VGA secara resmi digantikanoleh standar XGA dari IBM, tetapi nyatanya VGA justru digantikan oleh Super VGA.
















III. KESIMPULAN

PENGERTIAN BIOS
motherboard. program BIOS (Basic Input Output Sistem) adalah program controller standar yang terpasang padaini disimpan dalam suatu chip dalam komputer.
BIOS (Basic Input Output Sistem),merupakan sebuah program yang mengatur konfigurasikomponen input dan output yang terpasang padaPC baik secara software maupun hardware.
BIOS, bagian dari sistem operasi yang dapat mengidentifikasi set program yang digunakanuntuk mem-BOOT komputer. BIOS terdapat di ROM dari sistem, dan pada umumnya BIOS tersimpan secara permanen.Program yang digunakan mikroprocessor untuk menyalakankomputer.BIOS juga mengatur aliran data antara sistem operasi komputer dan perangkattambahan yang terhubung pada komputer.

FUNGSI BIOS
BIOSpun memiliki fungsi-fungsi yang sangat penting, dan fungsi BIOS sendiri antara lain:
INisialisasi serta pengujian terhadap perangkat keras (hardware),
membuat dan menjalankan sistem operation (sistem operasi),
mengatur beberapa setting dalam komputer,
membantu sistem operasi dan aplikasi dalam prose pengaturan perangkat keras denganmenggunakan BIOS runtimen service.
MASALAH BIOS
Masalah pada BIOS dapat terjadi, bios dapat rusak misalnya oleh masa pakainya yang sudahterlalu lama, penggunaan yang salah pada BIOS, dan adanya pengaruh dari virus misalny virus CIH.

JENIS BIOS
BIOS tergolong kedalam suatu chip dan diisi dengan cara elecktromagnetic (pencahayaan). Padaumumnya BIOS disimpan dalam chip EPROM (Erasable Programmable ROM) atau EEPROM (Electrical Erasable Programmable ROM).
lain: AWARD BIOS, PHOENIX BIOS, Di pasaran ada banyak sekali perusahaan komputer yang mengeluarkan produk BIOS, antaraAMIBIOS, compaq, IBM Aptivas dan Thinkpads, dll.

MENGAMANKAN BIOS
Untuk mencegahnya beberapa setting yang salah pada BIOS, yang dilakukan oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Karena salah pengaturan pada BIOS dapat merugikankomputer dan kita sendiri sebagai pengguna. Untuk itu ada beberapa hal yang harusdiperhatikan dan menjadi alasan mengapa kita harus mengamankan BIOS, yaitu:
1. Mencegah dirubahnya konfigurasi pada BIOS
Jika seseorang dapat masuk kedalam seetting BIOS, maka dengan mudah dapat
mengacak-ngacak system. Mendisable hardware atau merubah urutan booting,
2. Mencegah SYSTEM BOOTING
Beberapa jenis dari BIOS memberikan pasword full bagi pemakai. fungsinya agar orang lain tidak dapat masuk pada setting BIOS, dan hanya anda saja yang dapat masuk pada setting BIOS tersebut.
tetapi jika anda lupa dengan pasword yang trelah anda buat, maka ada dua cara yang dapat kitalakukan yaitu:
1. Dengan reset jumper. Cara seperti ini dapat dilakukan dengan mengikuti petunjuk
dari Manual Book.
2. Dan dengan melepas baterai CMOS, lalu memasangkannya kembali.

ROM, ( Meskipun BIOS disimpan dalam memori hanya baca, konfigurasi BIOS tidak disimpan dalamhal ini disebabkan oleh sifat ROM yang statis) melainkan sebuah chip terpisah yang disebut sebagai Real-time clock (RTC), yang berupa sebuah Non-Volatile Random Access Memory (NVRAM). NVRAM juga sering disebut sebagai Complimentary Metal-Oxide Random Access Memory (CMOS RAM), karena menggunakan metode pembuatan CMOS. Karena menggunakan metode pembuatan CMOS, NVRAM membutuhkan daya yang sangat kecil agar dapat bekerja. Meskipun disebut non-volatile, NVRAM sebenarnya merupakan sebuah chip yang volatile, sehingga data yang tersimpan di dalamnya dapat terhapus dengan mudah jikadaya listrik yang menghidupinya terputus. Oleh karena itu, NVRAM "dihidupi" oleh sebuahbaterai (mirip baterai kalkulator atau jam) dengan bahan Litium dengan seri CR-2032. Sebuahbaterai Litium CR-2032 dapat menghidupi NVRAM selama tiga hingga lima tahun. Jika dayadalam baterai habis, atau daya yang disuplainya terputus (akibat dicabut dari slotnya), makasemua konfigurasi akan dikembalikan ke kondisi standar, sesuai ketika BIOS tersebutdiprogram oleh pabrikan. BIOS umumnya memberikan laporan CMOS Checksum Error atauNVRAM Checksum Error.

yang BIOS kadang-kadang juga disebut sebagai firmware karena merupakan sebuah perangkat lunakdisimpan dalam media penyimpanan yang bersifat hanya-baca. Hal ini benar adanya, karena memang sebelum tahun 1995, BIOS selalu disimpan dalam media penyimpanan yang tidak dapat diubah. Seiring dengan semakin kompleksnya sebuah sistem komputer , maka BIOS pun kemudian disimpan dalam EEPROM atau Flash memory yang dapat diubah oleh pengguna, sehingga dapat di-upgrade (untuk mendukung prosesor yang baru muncul, adanya bug yang mengganggu kinerja atau alasan lainnya). Meskipun demikian, proses update BIOS yang tidakbenar (akibat dieksekusi secara tidak benar atau ada hal yang mengganggu saat proses upgrade dilaksanakan) dapat mengakibatkan motherboard mati mendadak, sehingga komputer pun tidakdapat digunakan karena perangkat yang mampu melakukan proses booting (BIOS) sudah tidakada atau mengalami kerusakan.